Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Para Wanita di Alkitab?
Jawaban Alkitab
Ada banyak wanita yang kisahnya dicatat dalam Alkitab, dan kita bisa mendapat pelajaran yang berharga dari mereka. (Roma 15:4; 2 Timotius 3:16, 17) Artikel ini membahas secara singkat beberapa wanita yang disebutkan di Alkitab. Banyak dari mereka menjadi teladan bagi kita, tapi ada juga yang menjadi contoh buruk.—1 Korintus 10:11; Ibrani 6:12.
Abigail
Siapa Abigail itu? Dia adalah istri Nabal, seorang pria yang kaya tapi kasar. Abigail bijaksana dan rendah hati. Dia juga cantik dan punya sifat-sifat yang menyenangkan Allah Yehuwa.—1 Samuel 25:3.
Apa yang dia lakukan? Abigail bertindak dengan bijaksana untuk mencegah bencana. Waktu itu, Daud, calon raja Israel, sedang bersembunyi sebagai pelarian di dekat tempat tinggal Nabal. Daud dan anak buahnya melindungi kawanan domba Nabal dari perampok. Tapi, ketika Daud mengutus orang kepada Nabal untuk meminta sedikit makanan, Nabal menolaknya dengan kasar. Daud sangat marah! Dia dan anak buahnya berangkat untuk membunuh Nabal dan semua laki-laki di rumah tangganya.—1 Samuel 25:10-12, 22.
Saat Abigail mendengar apa yang dilakukan suaminya, dia segera bertindak. Dia menyuruh hamba-hambanya membawa makanan untuk Daud dan anak buahnya. Dia sendiri juga ikut untuk memohon belas kasihan Daud. (1 Samuel 25:14-19, 24-31) Ketika Daud melihat pemberian Abigail dan kerendahan hatinya serta mendengar nasihatnya yang bijak, Daud sadar bahwa Allah menggunakan Abigail untuk mencegah pembantaian yang hampir terjadi. (1 Samuel 25:32, 33) Tak lama kemudian, Nabal meninggal dan Abigail menjadi istri Daud.—1 Samuel 25:37-41.
Apa pelajarannya? Meski cantik dan kaya, Abigail tidak sombong. Demi menjaga perdamaian, dia mau meminta maaf untuk kesalahan yang tidak dia lakukan. Dia menangani situasi yang menegangkan itu dengan tenang, bijaksana, berani, dan cerdik.
▸ Untuk lebih banyak keterangan tentang Abigail, lihat artikel ”Ia Bertindak dengan Bijaksana”.
Debora
Siapa Debora itu? Dia adalah nabiah yang digunakan Yehuwa, Allah Israel, untuk memberitahukan kehendak-Nya kepada mereka. Allah juga menggunakan Debora untuk membantu orang Israel menangani persoalan.—Hakim 4:4, 5.
Apa yang dia lakukan? Nabiah Debora mendukung hamba-hamba Allah dengan berani. Atas perintah Allah, Debora meminta Barak memimpin pasukan Israel melawan orang Kanaan yang menindas mereka. (Hakim 4:6, 7) Ketika Barak meminta Debora untuk pergi bersamanya, dia tidak takut dan bersedia ikut.—Hakim 4:8, 9.
Setelah Allah membuat Israel menang telak, Debora dan Barak menyanyikan lagu kemenangan, yang sebagian digubah oleh Debora. Di lagu itu, Debora juga menyebutkan Yael, wanita lain yang berani, yang juga berperan dalam mengalahkan orang Kanaan.—Hakim, pasal 5.
Apa pelajarannya? Debora rela berkorban dan berani. Dia menyemangati orang lain untuk melakukan apa yang benar menurut Allah. Dan ketika mereka melakukannya, dia tidak segan-segan memuji mereka.
▸ Untuk lebih banyak keterangan tentang Debora, lihat artikel ”Aku Bangkit Sebagai Ibu di Israel”.
Delila
Siapa Delila itu? Dia adalah wanita yang dicintai Simson, hakim Israel.—Hakim 16:4, 5.
Apa yang dia lakukan? Dia menerima uang dari para pejabat Filistin untuk mengkhianati Simson, orang yang digunakan Allah untuk melepaskan Israel dari orang Filistin. Karena kekuatan yang Simson dapatkan secara mukjizat, orang Filistin tidak bisa mengalahkannya. (Hakim 13:5) Jadi, para pejabat itu meminta bantuan Delila.
Orang Filistin menyuap Delila untuk mencari tahu rahasia kekuatan Simson yang luar biasa. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya Delila berhasil mengetahui itu. (Hakim 16:15-17) Lalu, dia menceritakannya kepada orang Filistin, yang kemudian menangkap dan memenjarakan Simson.—Hakim 16:18-21.
Apa pelajarannya? Delila adalah contoh yang buruk. Karena serakah dan egois, dia menipu dan mengkhianati hamba Allah Yehuwa.
Ester
Siapa Ester itu? Dia adalah wanita Yahudi yang dijadikan ratu oleh Raja Ahasweros dari Persia.
Apa yang dia lakukan? Ratu Ester menggunakan kedudukannya untuk mencegah pembantaian bangsanya. Dia mendapat informasi tentang sebuah keputusan resmi, yang menyatakan bahwa semua orang Yahudi di Kerajaan Persia akan dibunuh pada satu hari yang ditetapkan. Rencana jahat ini berasal dari Haman, perdana menteri saat itu. (Ester 3:13-15; 4:1, 5) Ester dibantu oleh Mordekai, kakak sepupunya, untuk menceritakan rencana ini kepada suaminya, Raja Ahasweros. Padahal untuk melakukan ini, Ester harus mempertaruhkan nyawa. (Ester 4:10-16; 7:1-10) Ahasweros pun membolehkan Ester dan Mordekai mengeluarkan keputusan lain, yang mengizinkan orang Yahudi membela diri. Hasilnya, orang Yahudi mengalahkan semua musuh mereka.—Ester 8:5-11; 9:16, 17.
Apa pelajarannya? Ratu Ester menjadi teladan yang sangat bagus dalam bersikap berani, rendah hati, dan sadar diri. (Mazmur 31:24; Filipi 2:3) Meski cantik dan punya kedudukan, dia mau meminta nasihat dan bantuan. Sewaktu berbicara dengan suaminya, dia bijaksana dan penuh respek, tapi berani. Dia tidak takut menyatakan dirinya sebagai orang Yahudi walaupun nyawa semua orang Yahudi waktu itu terancam.
▸ Untuk lebih banyak keterangan tentang Ester, lihat artikel ”Ia Membela Umat Allah” dan ”Ia Bijaksana, Berani, dan Tidak Egois”.
Gadis Syulam (Syulamit)
Siapa gadis Syulam itu? Dia adalah gadis desa yang cantik, yang menjadi tokoh utama di buku Kidung Agung dalam Alkitab. Namanya tidak disebutkan di Alkitab.
Apa yang dia lakukan? Gadis Syulam itu setia kepada gembala muda yang dicintainya. (Kidung Agung 2:16) Dia sangat cantik sehingga menarik perhatian Raja Salomo yang kaya, dan Salomo berusaha mendapatkan hatinya. (Kidung Agung 7:6) Meski orang-orang mendesaknya untuk memilih Salomo, gadis Syulam tetap tidak mau. Dia mencintai gembala sederhana itu dan setia kepadanya.—Kidung Agung 3:5; 7:10; 8:6.
Apa pelajarannya? Meski cantik dan mendapat banyak perhatian, dia tidak sombong. Cintanya kepada sang gembala tidak tergoyahkan sekalipun ada bujukan dari teman-temannya dan janji untuk menjadi kaya dan terpandang. Dia bisa mengendalikan perasaannya dan menjaga dirinya tetap murni.
Hana
Siapa Hana itu? Dia adalah istri Elkana dan ibu dari Samuel, nabi yang terkenal di Israel dulu.—1 Samuel 1:1, 2, 4-7.
Apa yang dia lakukan? Ketika Hana tidak punya anak, dia meminta penghiburan dari Allah. Suami Hana memiliki istri lain, yaitu Penina. Penina punya beberapa anak, sedangkan Hana tidak punya anak meski sudah lama menikah. Penina mengejek Hana dengan kejam, tapi Hana berdoa kepada Allah memohon penghiburan. Dia berjanji bahwa jika Allah memberinya anak laki-laki, dia akan memberikan anak itu kepada-Nya. Anak itu akan melayani di tabernakel, yaitu kemah ibadah orang Israel yang bisa dipindah-pindahkan.—1 Samuel 1:11.
Allah menjawab doa Hana, dan Hana pun melahirkan Samuel. Sesuai dengan janjinya, Hana membawa Samuel yang masih kecil ke tabernakel untuk melayani di sana. (1 Samuel 1:27, 28) Setiap tahun, Hana membuat rompi panjang untuk Samuel. Belakangan, Allah memberkati Hana dengan memberinya lima anak lagi, tiga laki-laki dan dua perempuan.—1 Samuel 2:18-21.
Apa pelajarannya? Hana bisa tabah karena dia berdoa dengan sepenuh hati. Dalam doanya yang dicatat di 1 Samuel 2:1-10, Hana bersyukur kepada Allah. Kata-kata dalam doanya menunjukkan bahwa dia benar-benar beriman kepada Allah.
▸ Untuk lebih banyak keterangan tentang Hana, lihat artikel ”Ia Mencurahkan Hatinya kepada Allah dalam Doa”.
▸ Untuk penjelasan tentang mengapa Allah pernah mengizinkan poligami di antara umat-Nya, lihat artikel ”Apakah Allah Menyetujui Poligami?”
Hawa
Siapa Hawa itu? Dia adalah wanita pertama yang diciptakan dan wanita pertama yang disebutkan di Alkitab.
Apa yang dia lakukan? Hawa mengabaikan perintah Allah yang jelas. Seperti Adam, Hawa diciptakan sebagai manusia sempurna. Dia diberi kebebasan memilih dan kesanggupan untuk meniru sifat-sifat Allah, seperti kasih dan kebijaksanaan. (Kejadian 1:27) Allah sudah memberi tahu Adam bahwa kalau mereka memakan buah dari pohon tertentu, mereka akan mati. Hawa juga tahu tentang hal itu. Tapi, Setan berkata bahwa Hawa tidak akan mati dan bahkan kehidupannya akan lebih baik jika dia tidak menaati Allah. Hawa memercayai kebohongan itu. Jadi, dia memakan buah itu lalu membujuk suaminya untuk memakannya juga.—Kejadian 3:1-6; 1 Timotius 2:14.
Apa pelajarannya? Pengalaman Hawa menjadi peringatan tentang bahayanya terus memikirkan keinginan untuk mendapatkan apa yang bukan milik kita. Bukannya menaati perintah Allah yang jelas, Hawa malah membiarkan keinginannya yang salah semakin menjadi-jadi.—Kejadian 3:6; 1 Yohanes 2:16.
Istri Lot
Siapa istri Lot itu? Namanya tidak disebutkan dalam Alkitab. Tapi, Alkitab mencatat bahwa dia punya dua anak perempuan dan tinggal di kota Sodom bersama keluarganya.—Kejadian 19:1, 15.
Apa yang dia lakukan? Dia melanggar perintah Allah. Allah telah memutuskan untuk memusnahkan Sodom dan kota-kota sekitarnya karena penduduknya sangat bejat. Tapi, Allah mengasihi Lot hamba-Nya dan keluarga Lot. Maka, Allah mengirim dua malaikat untuk membawa mereka ke tempat yang aman.—Kejadian 18:20; 19:1, 12, 13.
Para malaikat itu memberi tahu keluarga Lot untuk melarikan diri dan tidak melihat ke belakang supaya tidak mati. (Kejadian 19:17) Tapi, istri Lot ”melihat ke belakang, dan dia menjadi patung garam”.—Kejadian 19:26.
Apa pelajarannya? Kisah ini menyoroti bahayanya jika kita terlalu mencintai harta benda, karena kita bisa melanggar perintah Allah. Yesus menyebutkan istri Lot sebagai contoh buruk. Dia berkata, ”Ingat istri Lot.”—Lukas 17:32.
Izebel
Siapa Izebel itu? Dia adalah istri Ahab, raja Israel. Dia bukan orang Israel, dan dia tidak menyembah Yehuwa tapi menyembah Baal, dewa orang Kanaan.
Apa yang dia lakukan? Ratu Izebel bertindak dengan semena-mena, kejam, dan suka menggunakan kekerasan. Dia mempromosikan ibadah kepada Baal dan perbuatan cabul yang termasuk di dalamnya. Dia juga berupaya melenyapkan ibadah kepada Yehuwa, Allah yang benar.—1 Raja 18:4, 13; 19:1-3.
Untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, Izebel berdusta dan membunuh. (1 Raja 21:8-16) Seperti yang sudah Allah katakan, Izebel akhirnya mati dengan keji dan tidak dikuburkan.—1 Raja 21:23; 2 Raja 9:10, 32-37.
Apa pelajarannya? Izebel adalah contoh buruk. Dia sangat bejat dan sering menghalalkan segala cara agar keinginannya tercapai, sampai-sampai namanya dijadikan sebutan untuk wanita yang tidak tahu malu, bejat, dan tidak bisa diatur.
Lea
Siapa Lea itu? Dia adalah istri pertama Yakub, leluhur bangsa Israel. Adiknya, Rakhel, juga menjadi istri Yakub.—Kejadian 29:20-29.
Apa yang dia lakukan? Lea melahirkan enam anak laki-laki Yakub. (Rut 4:11) Yakub sebenarnya ingin menikahi Rakhel, bukan Lea. Tapi ayah Lea, yaitu Laban, mengatur agar Lea menggantikan Rakhel. Saat Yakub sadar bahwa dia sudah ditipu sehingga menikahi Lea, Yakub protes kepada Laban. Tapi, Laban menjawab bahwa biasanya adik perempuan tidak akan menikah sebelum kakaknya. Seminggu kemudian, Yakub menikahi Rakhel.—Kejadian 29:26-28.
Yakub lebih mencintai Rakhel daripada Lea. (Kejadian 29:30) Lea pun cemburu dan bersaing dengan adiknya agar disayangi oleh Yakub. Allah memahami perasaan Lea dan memberkatinya dengan memberi dia tujuh anak, enam laki-laki dan satu perempuan.—Kejadian 29:31.
Apa pelajarannya? Lea terus mengandalkan Allah dengan berdoa, dan walaupun ada masalah dalam keluarganya, dia sadar bahwa Allah selalu membantunya. (Kejadian 29:32-35; 30:20) Pengalamannya menunjukkan bahwa poligami tidak menghasilkan kebahagiaan. Waktu itu, Allah masih mengizinkan poligami. Tapi sebenarnya, Dia sudah menetapkan bahwa suami hanya boleh punya satu istri, begitu juga sebaliknya.—Matius 19:4-6.
▸ Untuk lebih banyak keterangan tentang Lea, lihat artikel ”Kakak-Beradik yang Merana yang ’Membangun Keturunan Israel’”.
▸ Untuk penjelasan tentang mengapa Allah pernah mengizinkan poligami di antara umat-Nya, lihat artikel ”Apakah Allah Menyetujui Poligami?”
Maria (ibu Yesus)
Siapa Maria itu? Dia adalah seorang wanita Yahudi. Ketika masih perawan, Maria secara mukjizat mengandung dan melahirkan Yesus, Putra Allah.
Apa yang dia lakukan? Maria rendah hati karena mau melakukan kehendak Allah. Sebenarnya, dia sudah bertunangan dengan Yusuf ketika malaikat datang dan memberitahukan bahwa dia akan mengandung dan melahirkan Mesias yang sudah lama ditunggu. (Lukas 1:26-33) Tapi, dia rela menerima tugas itu. Belakangan, Maria dan Yusuf memiliki empat anak laki-laki lagi dan setidaknya dua anak perempuan. Jadi Maria bukan lagi perawan. (Matius 13:55, 56) Meski memiliki peran istimewa, dia tidak pernah berupaya mendapat pujian atau perlakuan khusus, baik selama pelayanan Yesus maupun ketika menjadi anggota sidang jemaat Kristen.
Apa pelajarannya? Maria beriman dan mau menerima tanggung jawab yang berat. Dia juga punya banyak pengetahuan tentang Kitab Suci. Diperkirakan, dia mengutip 20 ayat ketika mengucapkan kata-kata yang dicatat di Lukas 1:46-55.
▸ Untuk lebih banyak keterangan tentang Maria, lihat artikel ”Hal-Hal yang Dapat Dipelajari dari Teladan Maria”.
Maria (saudara Marta dan Lazarus)
Siapa Maria itu? Dia dan saudara-saudaranya, yaitu Lazarus dan Marta, adalah sahabat Yesus.
Apa yang dia lakukan? Maria berulang kali menunjukkan bahwa dia sangat menghormati Yesus sebagai Putra Allah. Dia menyatakan imannya bahwa Yesus sebenarnya bisa menyembuhkan saudaranya, Lazarus. Lalu, dia melihat sendiri Yesus membangkitkan Lazarus. Marta, saudaranya, pernah menegur dia karena dia memilih untuk mendengarkan Yesus daripada membantu melakukan pekerjaan rumah tangga. Tapi, Yesus memuji Maria karena mengutamakan hal-hal rohani.—Lukas 10:38-42.
Suatu hari, Maria menunjukkan kemurahan hati yang luar biasa dengan menuang ”minyak wangi yang mahal” ke kepala dan kaki Yesus. (Matius 26:6, 7) Orang-orang menuduh Maria membuang-buang minyak itu. Tapi Yesus membelanya dengan berkata, ”Di mana pun kabar baik [tentang Kerajaan Allah] diberitakan di seluruh dunia, apa yang wanita ini lakukan akan diceritakan juga untuk mengenang dia.”—Matius 24:14; 26:8-13.
Apa pelajarannya? Maria terus berupaya memperkuat imannya. Dia lebih mengutamakan hal-hal rohani daripada jasmani. Dia juga rendah hati dan menghormati Yesus, bahkan sampai mengeluarkan banyak uang untuk menunjukkan rasa hormatnya.
Maria Magdalena
Siapa Maria Magdalena itu? Dia adalah murid Yesus yang setia.
Apa yang dia lakukan? Maria Magdalena adalah salah satu wanita yang berkeliling bersama Yesus dan para muridnya. Dia dengan murah hati menggunakan uangnya sendiri untuk ikut memenuhi kebutuhan mereka. (Lukas 8:1-3) Maria mengikuti Yesus hingga akhir pelayanannya dan tetap berada di dekatnya ketika dia dieksekusi. Setelah Yesus dibangkitkan, Maria mendapat kehormatan dengan menjadi salah satu orang pertama yang bertemu dengannya.—Yohanes 20:11-18.
Apa pelajarannya? Maria Magdalena dengan murah hati mendukung pelayanan Yesus dan menjadi muridnya yang setia.
Marta
Siapa Marta itu? Dia adalah saudara perempuan Lazarus dan Maria. Mereka bertiga tinggal di Betani, sebuah desa di dekat Yerusalem.
Apa yang dia lakukan? Marta bersahabat dengan Yesus, dan Alkitab berkata, ”Yesus mengasihi Marta, Maria, dan Lazarus.” (Yohanes 11:5) Marta punya sifat suka menerima tamu. Suatu hari ketika Yesus mengunjungi mereka, Maria memilih untuk mendengarkan Yesus, sedangkan Marta sibuk dengan pekerjaan rumah tangga. Marta mengeluh kepada Yesus karena Maria tidak membantunya. Tapi, Yesus dengan lembut membantu Marta memiliki pandangan yang benar.—Lukas 10:38-42.
Sewaktu Lazarus sakit, Marta dan Maria meminta agar Yesus datang, karena mereka yakin bahwa Yesus bisa menyembuhkan Lazarus. (Yohanes 11:3, 21) Tapi, Lazarus meninggal sebelum Yesus datang. Kata-kata Marta kepada Yesus menunjukkan bahwa dia percaya pada janji Alkitab tentang kebangkitan dan yakin bahwa Yesus bisa membuat Lazarus hidup lagi.—Yohanes 11:20-27.
Apa pelajarannya? Marta bekerja keras untuk menjamu tamunya. Dia juga mau dinasihati. Selain itu, dia dengan terus terang menyatakan perasaannya dan imannya.
▸ Untuk keterangan lebih banyak tentang Marta, lihat artikel ”Aku Percaya”.
Miriam
Siapa Miriam itu? Dia adalah kakak Musa dan Harun. Dia adalah wanita pertama yang disebut nabiah dalam Alkitab.
Apa yang dia lakukan? Sebagai nabiah, dia memberitahukan berita dari Allah kepada orang-orang. Dia adalah wanita terpandang di Israel dan ikut menyanyikan lagu kemenangan setelah Allah memusnahkan pasukan Mesir di Laut Merah.—Keluaran 15:1, 20, 21.
Suatu hari, Miriam dan Harun mengkritik Musa, kemungkinan besar karena mereka iri dan sombong. Tapi, Allah mendengarkan dan menegur mereka dengan keras. (Bilangan 12:1-9) Lalu, Allah membuat Miriam terkena kusta, karena tampaknya dialah yang memulai kritikan itu. Tapi, Musa memohon pengampunan untuknya, dan Allah menyembuhkannya. Setelah dikarantina selama tujuh hari, Miriam pun diizinkan untuk kembali ke perkemahan Israel.—Bilangan 12:10-15.
Alkitab menunjukkan bahwa Miriam mau menerima koreksi. Berabad-abad kemudian, peranan istimewa Miriam disebutkan ketika Allah mengingatkan Israel, ”Aku mengutus Musa, Harun, dan Miriam ke hadapan kalian.”—Mikha 6:4.
Apa pelajarannya? Kisah Miriam menunjukkan bahwa Allah memperhatikan apa yang dikatakan penyembah-Nya, baik kepada satu sama lain maupun tentang satu sama lain. Kita juga belajar bahwa untuk menyenangkan Allah, kita harus menjauhi sifat sombong dan iri, karena sifat-sifat ini bisa membuat kita menjelek-jelekkan orang lain.
Rahab
Siapa Rahab itu? Dia adalah pelacur yang tinggal di Yerikho, kota orang Kanaan, dan belakangan dia menjadi penyembah Allah Yehuwa.
Apa yang dia lakukan? Ketika dua orang Israel memata-matai negeri Kanaan, Rahab membantu mereka bersembunyi. Dia melakukannya karena mendengar bahwa Yehuwa, Allah Israel, membebaskan umat-Nya dari Mesir dan belakangan dari serangan orang Amori.
Rahab memohon kepada kedua mata-mata itu agar dia dan keluarganya tidak ikut dibunuh sewaktu Israel menghancurkan Yerikho. Mereka setuju, tapi ada syaratnya: Rahab harus merahasiakan kedatangan mereka, dia dan keluarganya harus tetap berada di rumah tersebut ketika Israel menyerang, dan dia harus menggantungkan tali merah di jendela sebagai tanda. Rahab melakukan semua itu sehingga dia dan keluarganya selamat ketika Israel merebut Yerikho.
Belakangan, Rahab menikah dengan orang Israel dan menjadi nenek moyang Raja Daud dan Yesus Kristus.—Yosua 2:1-24; 6:25; Matius 1:5, 6, 16.
Apa pelajarannya? Alkitab menunjukkan bahwa Rahab sangat beriman dan menjadi teladan bagi kita. (Ibrani 11:30, 31; Yakobus 2:25) Dari kisahnya, kita bisa melihat bahwa Allah suka mengampuni dan tidak berat sebelah. Dia memberkati siapa pun yang percaya kepada-Nya, tidak soal apa latar belakang mereka.
▸ Untuk lebih banyak keterangan tentang Rahab, lihat artikel ”Ia ’Dinyatakan Adil-Benar Melalui Perbuatan’”.
Rakhel
Siapa Rakhel itu? Dia adalah anak Laban dan istri kesayangan Yakub, leluhur bangsa Israel.
Apa yang dia lakukan? Rakhel menikah dengan Yakub dan melahirkan dua anak laki-laki, yang belakangan termasuk di antara ke-12 kepala suku Israel zaman dulu. Rakhel pertama kali bertemu Yakub ketika sedang mengurus domba-domba ayahnya. (Kejadian 29:9, 10) Dibanding Lea kakaknya, Rakhel ”sangat menarik”.—Kejadian 29:17.
Yakub jatuh cinta kepada Rakhel dan setuju untuk bekerja selama tujuh tahun supaya bisa menikahinya. (Kejadian 29:18) Tapi, dia ditipu oleh Laban sehingga menikah dengan Lea. Setelah itu, barulah dia diperbolehkan untuk menikahi Rakhel.—Kejadian 29:25-27.
Yakub lebih mencintai Rakhel dan kedua anaknya daripada Lea dan anak-anaknya. (Kejadian 37:3; 44:20, 27-29) Akibatnya, kedua wanita itu terus bersaing.—Kejadian 29:30; 30:1, 15.
Apa pelajarannya? Rakhel tabah dalam menghadapi keadaan keluarga yang sulit itu dan tetap berharap Allah mau mendengar doa-doanya. (Kejadian 30:22-24) Kisahnya menunjukkan bahwa poligami bisa menimbulkan ketegangan dalam keluarga. Pengalaman Rakhel memperlihatkan keunggulan standar Allah yang semula tentang perkawinan, yaitu seorang pria hanya memiliki satu istri.—Matius 19:4-6.
▸ Untuk lebih banyak keterangan tentang Rakhel, lihat artikel ”Kakak-Beradik yang Merana yang ’Membangun Keturunan Israel’”.
▸ Untuk penjelasan tentang mengapa Allah pernah mengizinkan poligami di antara umat-Nya, lihat artikel ”Apakah Allah Menyetujui Poligami?”
Ribka
Siapa Ribka itu? Dia adalah istri Ishak. Dia punya anak kembar, yaitu Yakub dan Esau.
Apa yang dia lakukan? Ribka melakukan kehendak Allah, bahkan ketika itu tidak mudah. Suatu hari, sewaktu dia sedang menimba air dari sumur, seorang pria meminta minum kepadanya. Ribka segera memberikannya dan menawarkan untuk mengambilkan air bagi unta-unta pria itu. (Kejadian 24:15-20) Pria itu adalah hamba Abraham, yang baru saja menempuh perjalanan jauh untuk mencarikan istri bagi Ishak, anak Abraham. (Kejadian 24:2-4) Sebelumnya, dia berdoa untuk meminta dukungan Allah. Saat melihat kerajinan dan kemurahan hati Ribka, dia sadar bahwa Ribka-lah jawaban doanya, wanita yang Allah pilih untuk Ishak.—Kejadian 24:10-14, 21, 27.
Ketika Ribka diberi tahu tentang tujuan pria itu, dia bersedia untuk pergi bersamanya dan menjadi istri Ishak. (Kejadian 24:57-59) Akhirnya, Ribka melahirkan anak laki-laki kembar. Allah memberitahunya bahwa anak yang lebih tua, yaitu Esau, akan melayani Yakub, adiknya. (Kejadian 25:23) Jadi, saat Ishak akan memberi Esau berkat sebagai anak sulung, Ribka turun tangan untuk memastikan bahwa berkat itu diberikan kepada Yakub, karena dia tahu bahwa itulah yang Allah inginkan.—Kejadian 27:1-17.
Apa pelajarannya? Ribka adalah wanita yang rendah hati, rajin, dan murah hati. Sifat-sifat itu membuatnya menjadi istri dan ibu yang baik serta penyembah Allah yang setia.
▸ Untuk lebih banyak keterangan tentang Ribka, lihat artikel ”Aku Bersedia Pergi”.
Rut
Siapa Rut itu? Dia adalah wanita Moab yang meninggalkan dewa-dewanya dan negerinya demi menjadi penyembah Yehuwa di Israel.
Apa yang dia lakukan? Rut benar-benar menyayangi Naomi, ibu mertuanya. Dulu, Naomi pindah ke Moab bersama suami dan dua anak laki-lakinya karena ada kelaparan di Israel. Belakangan, anak-anak Naomi menikah dengan wanita-wanita Moab, yaitu Rut dan Orpa. Tapi, suami dan anak-anak Naomi akhirnya meninggal. Ketiga wanita itu pun menjadi janda.
Naomi memutuskan untuk kembali ke Israel, yang waktu itu tidak lagi kekeringan. Rut dan Orpa ingin ikut dengannya, tapi Naomi menyuruh mereka pulang kepada keluarga mereka. Orpa pun tidak jadi ikut. (Rut 1:1-6, 15) Tapi, Rut setia menemani ibu mertuanya. Dia menyayangi Naomi dan ingin menyembah Yehuwa, Allah yang disembah Naomi.—Rut 1:16, 17; 2:11.
Rut dan Naomi akhirnya sampai di Betlehem, kota asal Naomi. Tak lama kemudian, orang-orang di sana mulai mengenal Rut sebagai menantu yang baik dan pekerja keras. Boaz, seorang tuan tanah yang kaya, sangat terkesan dengan Rut, dan dia dengan murah hati menyediakan makanan bagi Rut dan Naomi. (Rut 2:5-7, 20) Belakangan, Rut menikah dengan Boaz dan menjadi nenek moyang Raja Daud dan Yesus Kristus.—Matius 1:5, 6, 16.
Apa pelajarannya? Rut rela meninggalkan tempat tinggal dan keluarganya karena menyayangi Naomi dan Yehuwa. Dia bekerja keras dan setia meski menghadapi banyak tantangan.
▸ Untuk lebih banyak keterangan tentang Rut, lihat artikel ”Ke Mana Engkau Pergi Aku Akan Pergi” dan ”Wanita yang Baik Sekali”.
Sara
Siapa Sara itu? Dia adalah istri Abraham dan ibu Ishak.
Apa yang dia lakukan? Sara tinggal di kota Ur yang makmur. Suatu hari, mungkin ketika Sara sudah berumur 60-an, Allah meminta Abraham pindah ke negeri Kanaan. Allah berjanji akan memberkati Abraham dan menjadikan keturunannya sebagai bangsa yang besar. (Kejadian 12:1-5) Karena beriman kepada janji Allah, Sara rela meninggalkan kehidupannya yang nyaman di Ur. Sejak itu, dia dan suaminya tinggal di tenda dan berpindah-pindah.
Sara harus menghadapi bahaya karena hidup berpindah-pindah. Tapi, dia tetap mendukung Abraham yang mengikuti petunjuk Allah. (Kejadian 12:10, 15) Selama bertahun-tahun, Sara tidak punya anak, dan dia sangat sedih. Tapi, Allah sudah berjanji untuk memberkati keturunan Abraham. (Kejadian 12:7; 13:15; 15:18; 16:1, 2, 15) Belakangan, Allah berjanji bahwa Sara akan mengandung anak Abraham. Sara pun hamil dan melahirkan seorang anak yang dinamai Ishak, padahal usianya sudah jauh melebihi usia melahirkan. Sara sudah berusia 90 tahun, dan suaminya 100 tahun.—Kejadian 17:17; 21:2-5.
Apa pelajarannya? Dari teladan Sara, kita belajar bahwa janji Allah selalu bisa dipercaya, bahkan yang tampaknya mustahil terjadi. (Ibrani 11:11) Teladannya sebagai istri juga menunjukkan pentingnya respek dalam perkawinan.—1 Petrus 3:5, 6.
▸ Untuk lebih banyak keterangan tentang Sara, lihat artikel ”Engkau Wanita yang Cantik” dan ”Ibu Para Raja”.
Yael
Siapa Yael itu? Dia adalah istri dari Heber, seorang pria yang bukan orang Israel. Yael berani mendukung umat Allah.
Apa yang dia lakukan? Yael bertindak tanpa ragu ketika Sisera, panglima Kanaan, datang ke kemah Yael. Waktu itu, Sisera baru saja kalah melawan Israel dan sedang mencari tempat perlindungan. Yael pun mengundangnya masuk ke dalam kemah untuk beristirahat. Setelah Sisera tidur, Yael membunuhnya.—Hakim 4:17-21.
Perbuatan Yael sesuai dengan kata-kata Debora, yaitu, ”Yehuwa akan menyerahkan Sisera ke tangan seorang wanita.” (Hakim 4:9) Karena tindakannya itu, Yael dipuji, ”Diberkatilah dia melebihi semua wanita.”—Hakim 5:24.
Apa pelajarannya? Yael tidak diam saja dan bertindak dengan berani. Pengalamannya menunjukkan bahwa Allah sanggup melakukan apa saja agar kehendak-Nya terjadi.
Masa Hidup Para Wanita di Alkitab
Air Bah (2370 SM)
Israel keluar dari Mesir (1513 SM)
Raja Israel pertama dilantik (1117 SM)
Yesus dibaptis (29 M)
Yesus meninggal (33 M)